. . .

Freelancer jadi kunci transformasi bisnis di Indonesia

Industri freelancer di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan pesat, mencerminkan perubahan signifikan dalam dunia kerja global. Berdasarkan data internal Sribu, jumlah freelancer di platform mereka meningkat lebih dari 20% selama satu tahun terakhir, menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk bekerja secara independen sekaligus menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital.

Selain itu, data BPS juga menunjukkan adanya pergeseran status lapangan pekerjaan pada penduduk kelas menengah. Pada 2019, sebelum pandemi, sebanyak 61,71 persen kelas menengah bekerja di sektor formal, yaitu, mereka yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai. Namun, pada 2024 angka tersebut turun menjadi 59,36 persen. Kelas menengah yang turun kelas berimbas pada meningkatnya pekerja formal yang pindah ke sektor informal selama 5 tahun terakhir.

Pada Jumat, 6 Desember 2024, SRIBUFEST 2024, festival freelancer terbesar di Indonesia, sukses digelar di Superhouse Satrio, Jakarta, dengan tema “Freelance Revolution”. Acara ini menjadi momen penting bagi komunitas freelancer dan pelaku bisnis untuk mengeksplorasi kolaborasi yang inovatif di era digital.

SRIBUFEST 2024 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang apresiasi bagi para freelancer. Salah satu kisah yang mengemuka adalah Apriyadi Fiqih, pemenang penghargaan “Freelancer of The Year”. Sebagai seorang freelancer desain grafis, Apriyadi berbagi pengalaman tentang tantangan dan peluang di dunia freelancing. “Freelancing memberikan saya kebebasan untuk berkarya sesuai passion, namun tantangannya adalah bagaimana tetap relevan di tengah perubahan cepat dunia digital,” ungkapnya.

SRIBUFEST 2024 menarik lebih dari 400 peserta, termasuk freelancer, pelaku bisnis, dan penggiat industri kreatif. Festival ini tidak hanya menjadi platform hiburan, tetapi juga ruang untuk diskusi mendalam tentang masa depan freelancing.

Dalam sambutannya, Ryan Gondokusumo, CEO Sribu, menyoroti pentingnya ekosistem freelancing yang sehat. “Freelancing bukan hanya pilihan karier, tetapi pendorong inovasi dan transformasi bisnis. SRIBUFEST adalah perayaan atas kontribusi luar biasa dari para freelancer dalam membangun ekonomi digital Indonesia,” ujar Ryan.

Puncak acara SRIBUFEST diwarnai oleh penampilan grup musik RAN yang memikat para peserta dengan deretan lagu hits mereka. Selain itu, penampilan dari Holly Balay, NEO Rap, dan Wolfpack memberikan nuansa berbeda yang memadukan kreativitas dan semangat komunitas freelancer.

Sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital, freelancing memiliki potensi besar untuk menggerakkan perekonomian Indonesia. Menurut data dari Statista, pada tahun 2023, ekonomi gig global mencapai nilai bruto USD 455,2 miliar dan diproyeksikan terus tumbuh hingga 2025. Tren ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pemerintah, perusahaan, dan komunitas untuk mendukung perkembangan freelancing melalui regulasi dan akses yang memadai.

Ryan Gondokusumo menutup acara dengan optimis. “SRIBUFEST adalah langkah awal dari lebih banyak inisiatif yang akan datang. Kami berharap dapat terus berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia dan menjadikan freelancer sebagai mitra strategis bisnis.”

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES