. . .

XRP vs XLM: Mana yang Lebih Unggul? Ini Analisis Lengkapnya

Pasar cryptocurrency baru-baru ini mengalami lonjakan signifikan, dan dua altcoin yang menarik perhatian banyak investor adalah XRP dan XLM. Meskipun keduanya berhubungan dengan teknologi blockchain yang berfokus pada pembayaran dan remittance, mereka memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam hal pengembangan dan adopsi pasar. 

Kedua token ini memiliki sejarah yang menarik di pasar cryptocurrency, namun jalur mereka menuju adopsi dan penggunaan berbeda. XRP, dengan ekosistem Ripple-nya, lebih terfokus pada dukungan institusional dan kerjasama dengan berbagai bank besar. 

Di sisi lain, XLM, yang dikembangkan oleh Stellar Foundation, menekankan pada desentralisasi dan pemberdayaan komunitas. Walaupun keduanya bertujuan untuk mengubah cara pembayaran internasional dilakukan, pendekatan yang digunakan oleh kedua proyek ini bisa sangat menentukan masa depan mereka di pasar crypto.

Kekuatan dan Tantangan XRP

XRP dikenal sebagai token favorit institusional. Ripple, sebagai perusahaan yang mendukung XRP, telah menghadapi tantangan besar, termasuk pertempuran hukum dengan SEC. Namun, XRP terus berkembang, berfokus pada adopsi melalui produk seperti stablecoin $RLUSD dan kemungkinan peluncuran ETF spot pada tahun 2025. 

Meskipun memiliki potensi adopsi besar, XRP menghadapi tantangan sentralisasi karena Ripple masih memegang sebagian besar suplai XRP, yang dapat menyebabkan tekanan inflasi dan masalah kepercayaan bagi beberapa institusi. Isu privasi juga menjadi perhatian bagi beberapa investor.

XLM: Fokus pada Komunitas dan Desentralisasi

XLM, di sisi lain, menonjol dengan pendekatan desentralisasi yang lebih kuat. Setelah membakar 50% dari total pasokannya pada 2019, XLM mengurangi inflasi tokennya dan memberikan potensi deflasi yang menarik. 

Meskipun volume perdagangan XLM masih kalah jauh dibandingkan XRP, token ini lebih berfokus pada penggunaan komunitas dan sektor-sektor yang lebih kecil. Meskipun ada potensi besar dalam hal adopsi berbasis komunitas, XLM belum mendapatkan perhatian besar dari institusi, yang masih menjadi kekuatan utama di balik XRP.

Analisis Teknis: Perbandingan Kinerja Harga XRP dan XLM

Dari sisi teknikal, XRP baru-baru ini mengalami lonjakan harga yang signifikan, dengan kenaikan lebih dari 280% pada bulan November 2024. Namun, pergerakan ini membuat harga XRP memasuki wilayah overbought dengan indikator RSI yang sangat tinggi. 

Sebaliknya, harga XLM juga mengalami kenaikan lebih dari 450%, tetapi grafik teknikalnya tidak menunjukkan ekstrem yang sama seperti XRP. Kedua token ini telah mengalami kenaikan besar, namun ada risiko koreksi tajam di masa depan jika pasar tidak mampu mempertahankan momentum.

Dengan Indeks Altcoin Season yang mencapai 86/100, baik XRP maupun XLM menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan Bitcoin, tetapi ini sering kali diikuti dengan koreksi pasar. Oleh karena itu, meskipun kedua token ini menjanjikan, investor perlu berhati-hati dalam memilih waktu yang tepat untuk masuk.

XRP dan XLM keduanya memiliki potensi besar, tetapi juga menghadapi tantangan yang berbeda. Sementara XRP lebih terfokus pada adopsi institusional, XLM menawarkan pendekatan yang lebih terdesentralisasi. 

Pilihan antara keduanya akan sangat bergantung pada preferensi investor terhadap sentralisasi versus desentralisasi dan analisis teknikal jangka pendek atau panjang. 

Jika kamu tertarik untuk trading atau investasi XRP dan XLM, kamu bisa melakukannya di Bittime. Dengan beragam pilihan aset, tampilan antarmuka yang ramah pengguna, dan biaya penarikan murah, kamu bisa trading crypto dengan mudah dan nyaman. 

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES