. . .

Dedikasi untuk Negeri: Bank Indonesia Dukung LindungiHutan Tanam 20.000 Pohon Bakau

Semarang, 4 Desember 2024 – LindungiHutan menerima bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PBSI) bertema “Dedikasi untuk Negeri” untuk program penanaman 20.0000 pohon bakau di 4 lokasi antara lain Pantai Bahagia (Bekasi), Ambulu (Cirebon), Mangunharjo (Semarang), dan Wonorejo (Surabaya). 

Dukungan dari Bank Indonesia merupakan bentuk komitmen untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Program penanaman bakau bertujuan untuk melindungi ekosistem pesisir dari ancaman abrasi, mengurangi dampak perubahan iklim.

Hingga saat ini, 20.000 bibit bakau telah ditanam di empat lokasi yakni Pantai Bahagia, Ambulu, Mangunharjo, dan Wonorejo pada 19-23 November 2024.

“Kami berterimakasih kepada Bank Indonesia atas kepercayaan ini. Bantuan ini menjadi komitmen bersama untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan.

Sebagai, start-up yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan, LindungiHutan memiliki mimpi besar untuk menanam pohon dengan jumlah yang sama dengan penduduk di Indonesia.  Komitmen ini menjadi upaya untuk mendorong pelestarian lingkungan sekaligus memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat. Program penanaman bakau dari Bank Indonesia juga melibatkan kelompok masyarakat dalam berbagai kegiatan mulai dari pengadaan bibit, proses penanaman, hingga pemeliharaan. 

Di Wonorejo, para petani tambak ikan yang terlibat dalam program ini memiliki penghasilan tambahan sebagai petani bakau. Pohon bakau memiliki beragam manfaat ekonomi, mulai dari kayu bakar, buahnya yang dapat diolah menjadi sirup, hingga kulitnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami untuk pembuatan batik. 

Penanaman pohon bakau Bank Indonesia di Wonorejo, Surabaya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Nurul Fatmawati, Koordinator Lapangan Kelompok Ekowisata Mangrove Wonorejo. 

“Untuk penanaman ini melibatkan petani bakau di Wonorejo. Selain penghasilan dari petani tambak ikan, mereka juga mempunyai penghasilan tambahan sebagai petani bakau,” ujar Nurul.

Lebih dari sekadar aksi lingkungan, penanaman bakau ini juga membantu UMKM di Wonorejo untuk terus mengolah bakau menjadi produk usaha yang memiliki nilai jual. Salah satunya, sirup bakau yang berasal dari buah jenis Sonneratia caseolaris menjadi salah satu olahan dari UMKM di Wonorejo ini.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES